Didatangkan pada masa PJKA sekitar tahun 1986 dan dibeli langsung dari Divisi Electro-Motive General Motors, Amerika Serikat. Pada awal operasionalnya lokomotif ini menarik 50-60 gerbong Babaranjang namun dikurangi hingga 40 gerbong karena alasan mesin. Kemudian pada tahun 1990 dan 1995 diimpor lagi CC 202 berjumlah 18 buah. Kemudian dilanjutkan tahun 2001 sebanyak 4 buah. Lalu tahun 2002 sebanyak 2 buah dan terakhir tahun 2008 sebanyak 9 buah lokomotif dari EMD.
Lokomotif ini hanya terdapat di Sumatera Selatan. CC 202 bertugas menarik rangkaian gerbong barang khususnya batubara, namun tak jarang pula menraik rangkaian kereta penumpang. Lokomotif ini berjumlah 48 buah(semula 39 buah) dan berada di Dipo Tanjung Karang, pada tahun 2009 dipo lokomotif ini kedatangan 9 buah CC 202 baru maka jumlah CC 202 menjadi 48 buah
Mesin lokomtif ini berdaya 2.000 hp dengan susunan gandar Co'Co' sama seperti CC 201
CC 202 menarik rangkaian KA Babaranjang
Mesin CC 202 dalah EMD 16-645E dengan 16 silinder yang dilengkapi supercharger atau disebut juga Roots blower. Jenis lokomotif ini adalah satu-satunya yang memiliki mesin V16 di Indonesia. Mesin ini adalah mesin terhandal yang pernah dibuat oleh EMD. Dari tahun 1964 hingga 2011, mesin EMD 645 tetap dibuat walau sekarang hanya terbatas permintaan konsumen. Mesin 16-645E pun menjadi mesin terlaris EMD semenjak diluncurkannya lokomotif EMD SD40(dengan mesin turbocharged EMD 16-645E3) pada Juli 1964 (pada lokomotif EMDX 434 yang kemudian menjadi Illinois Central Gulf 6071/Illinois Central 6071) yang sangat handal, bandel, dan awet. Hal ini terbukti dengan masih kuatnya CC202 menarik 47 gerbong Babaranjang dengan kecepatan maksimal 80 km/jam. Sejak 1986 hingga sekarang, terdapat 47 unit lokomotif CC 202 yang masih beroperasi. Satu unit lokomotif, CC 202 16 (CC 202 90 01), kini sudah afkir pasca peristiwa luar biasa hebat (PLH) dengan lokomotif CC 201 89 11 (CC 201 83R) di Sumatera Selatan.
Oke mungkin sekian tentang CC 202, clue postingan berikutnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar