06 Oktober 2015

Sinar Jaya

Kali iniakan dibahas seputar PO. SINAR JAYA, bus favorit gue, ni dia penjelasannya dibawah

Sinar Jaya Group berdiri sejak 1982 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan  transportasi yang aman, nyaman dan terpercaya.Sinar Jaya Group terdiri atas 4 divisi yaitu Sinar Jaya Megah Langgeng, Daya Melati Indah, Sinar Jaya Langgeng Utama & Sinar Express.

Sinar Jaya Megah Langgeng
Divisi ini bergerak dibidang jasa transportasi antar kota antar provinsi (AKAP)














SJML melayani beberapa trayek diantaranya Cilacap, Purworejo, Tegal, Jogjakarta, Bobotsari, Banjarnegara, Purwokerto, Pemalang, Bumiayu, Slawi, Pekalongan, Wonosobo, dan Klaten. Sinar Jaya juga telah merambah ke jalur antar kota dalam provinsi yaitu dengan trayek Bekasi-Kemayoran, Bekasi-Rawamangun, Bekasi-Tanah Abang, Bekasi-Pasar Minggu, Bekasi-Rangkas Bitung, Bekasi-Bogor.













Gambar disamping adalah gambar dari armada SJML/Sinar Jaya terbaru yaitu diantaranya ada Skyliner, All New Legacy Sky dan Jetbus2








DMI (Daya Melati Indah)
DMI juga salah satu divisi dari Sinar Jaya Group, DMI juga melayani jasa angkutan AKAP saat beroperasi untuk tujuan seperti Tegal, Slawi, Pekalongan, Pemalang, Purwokerto, Bumiayu, Wonosobo, Bobotsari, Banjarnegara, Cilacap, Purworejo, Jogja. DMI juga sudah beroperasi sejak lama, walaupun baru naik daun akhir-akhir ini. Armada terbaru dari DMI yang sering saya lihat hanya Laksana All New Legacy Sky.

















SJLU(Sinar Jaya Langgeng Utama) SJLU atau Starbus adalah Sinar Jaya Group yang melayani jasa pariwisata dan antar-jemput karyawan. Stsrbus / SJLU memiliki armada-armada terbaru antara lain Adiputro JETBUS HD2+, dan JETBUS MD2+

















Sinar Express
Ini adalah divisi dari Sinar Jaya Group dibidang layanan paket kiriman barang dalam 1 malam. Sinar Express melayani pengiriman paket ke Merak, Cilegon, Jakarta, Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang, Pekalongan, Purwokerto, Cilacap, Wangon, Wonosobo, Kebumen, Gombong, Purworejo, Yogyakarta, Wonosari, Klaten dll.di part 2 akan ada penjelasan lebih lanjut tentang Sinar Jaya Group

03 Oktober 2015

The Legend Part 2

Di part 2 ini saya akan membahas tentang jenis - jenis dari CC 201


1. CC 201 Generasi I












Lokomotif CC 201 generasi I ini didatangkan ke Indonesia pada tahun 1977-1978 sebanyak 38 unit.Dalam perjalanannya, kapal yang membawa CC 201 dihantam badai sehingga menyebabkan jangkar kapal dan muatan-muatan lain yang ada di dalamnya jatuh menimpa tiga dari delapan lokomotif CC 201 tersebut. Hal ini membuat bagian depan dari ketiga lokomotif itu ringsek. Sesampainya di Indonesia, lokomotif yang selamat dari musibah itu dapat langsung dioperasikan. Namun untuk loko yang ringsek tidak demikian. Ketiga lokomotif tersebut harus menjalani perbaikan terlebih dahulu selama kurang lebih sebulan.Ciri-ciri CC 201 generasi I ini yaitu pada bagian jaring radiatornya berukuran besar. Selain itu, pada awalnya semua lokomotif generasi I ini tidak mempunyai lampu kabut di atas bemper seperti CC 203/CC 204. Namun sejak lokomotif ini mengalami pemeliharaan akhir pada tahun 2010-2011, semua unit CC 201 generasi I telah dipasangi lampu kabut.Tujuh unit CC 201 generasi I telah dimodifikasi menjadi CC 204 pada tahun 2003 dan 2005, yaitu CC 201 03 >CC 204 01, CC 201 11 > CC 204 02, CC 201 37 > CC 204 03, CC 201 16 > CC 204 04, CC 201 32 > CC 204 05, CC 201 06 > CC 204 06, dan CC 201 12 > CC 204 07.

2. CC 201 Generasi II















CC 201 generasi II didatangkan tahun 1983-1984 berjumlah 34 unit. Untuk mengenalinya sangat mudah.Ciri-cirinya sama seperti CC 201 generasi I, namun pada jaring radiatornya berukuran kecil. Bentuk kaca depan berbentuk persegi dengan ujung-ujungnya yang lancip. Loko ini pada awalnya juga tidak memiliki lampu kabut. Namun sejak lokomotif ini mengalami PA (Pemeriksaan Akhir) pada tahun 2010-2011, semua unit (kecuali CC 201 48) telah dipasangi lampu kabut.

3. CC 201 Generasi III














Didatangkan pada tahun 1992 sebanyak 20 buah bernomor 91 sampai 110. Untuk CC 201 91 sampai 110 terdapat di Jawa. CC 201 98 yang sebelumnya milik Dipo Lokomotif Bandung kini telah dimutasi ke Kertapati (KPT), Palembang untuk memenuhi kebutuhan angkutan penumpang dan barang di sana, dan kini sudah afkir karena mengalami kecelakaan hebat yang membuat lokomotif itu terguling dan terbakar. Sedangkan CC 201 101 dan CC 201 102 yang sebelumnya berada di Jawa dan sempat dimutasi ke Sumatera, sudah kembali lagi ke tanah Jawa.Ciri-ciri CC 201 generasi ini, yaitu terdapat lampu kabut di bawah kotak pasir di atas bemper seperti halnya lokomotif CC 203/CC 204. Selain itu, bentuk kaca depan lokomotif ini agak bulat, berbeda dengan CC 201 generasi sebelumnya yang kaca depannya berbentuk kotak.

4. CC 201 Eks BB 203















Lokomotif jenis ini bukan merupakan CC 201 asli, melainkan hasil rehabilitasi dan perbaikan dari lokomotif BB 203 yang dimulai sejak tahun 1989-2004.
Bentuk, ukuran, dan komponen utama lokomotif ini sama seperti lokomotif CC 201, yang membedakan adalah susunan gandarnya. Jika lokomotif CC 201 bergandar Co’Co’, yakni setiap bogie-nya memiliki tiga gandar penggerak, lokomotif BB 203 bergandar (A1A)(A1A), di mana setiap bogie-nya juga memiliki tiga gandar, tetapi hanya dua gandar dalam setiap bogie-nya yang digunakan sebagai gandar penggerak. Jika lokomotif CC 201 memiliki enam motor traksi, lokomotif BB 203 hanya memiliki empat motor traksi dan hanya berdaya 1.500 hp, lebih rendah daripada CC 201 asli (1.950 hp).Ciri-cirinya adalah lokomotif ini hampir sama dengan CC 201 generasi II, meskipun beberapa (misal, CC 201 134R) seperti CC 201 generasi I. Yang membedakannya, yaitu pada nomor serinya ditambahkan kode “R” di belakang nomor seri tersebut. Misalnya, CC 201 77R, kode “R” di sini menandakan bahwa lokomotif tersebut merupakan lokomotif hasil rehab dari BB 203.
Pengecualian untuk CC201 berkode “R” pada seri di bawah 70. CC 201 di bawah 70 yang memakai kode “R” (misal: CC 201 01R, 14R, 18R, dan 26R) merupakan lokomotif asli CC 201. Kode “R” tersebut bukan berarti lokomotif itu adalah hasil rehab dari BB 203. Hal itu menandakan bahwa lokomotif tersebut telah dilakukan overhaul dan telah diperbaiki segala komponennya agar lokomotif tersebut dapat ditingkatkan kecepatannya dan mampu bertahan hingga puluhan tahun kemudian.
Khusus untuk CC 201 80 milik dipo Jatinegara sebelumnya memiliki kode "R", setelah kecelakaan lok itu menjadi tidak berkode "R".

5. CC 201 dengan kabin modifikasi






Umumnya CC 201 memiliki bentuk seperti BB 203 di Jawa namun tidak bagi CC 201 yang berada di Divre III Sumatera Selatan yang sangat mirip dengan CC 203 di Jawa. Lokomotif-lokomotif tersebut dimodifikasi karena telah mengalami peristiwa luar biasa hebat sehingga kabin aslinya, ringsek berat; dan alasan lain yang ikut menyertai modifikasi ini adalah: PT KAI Divre III Sumsel tidak mempunyai unit CC203; maka Balai Yasa Lahat mengubah kabin dari aslinya secara bertahap dari 1994-2001. Modifikasi hidung miring yang terilhami dari CC 203, juga bertujuan mengurangi hambatan angin untuk meningkatkan kecepatan. Namun tujuan peningkatan ini terasa percuma karena kecepatan kereta api Babaranjang (batu bara rangkaian panjang) saat ini dibatasi maksimal 80 km/jam.Modifikasi ini pun dirasakan sedikit menyulitkan masinis. Karena kabin yang sempit dan kaca depan terlalu tinggi, masinis terpaksa mendongak atau mengganjal tempat duduknya ketika sedang menjalankan lokomotif. CC 201 hidung miring di dipo lokomotif Tanjung Karang seluruhnya dipergunakan untuk lokomotif bantuan KA Babaranjang dari Sukamenanti ke Tanjungkarang dan lok posko,dan jarang menarik kereta penumpang. Sedangkan lokomotif CC 201 hidung miring di Dipo Induk Lokomotif Kertapati seluruhnya dioperasikan untuk kereta penumpang dan barang, seperti Sriwijaya, Sindang Marga, Serelo, Rajabasa, KA BBM, KA Batubara Kertapati, KA Klinker, dan KA Batubara Ninja.Ada enam unit CC 201 yang memiliki eksterior seperti CC 203, yaitu CC 201 86R, 111R, 120R, 129R, 130R, dan 137R. Dua unit CC 201 dengan kabin modifikasi yang sebelumnya milik TNK (CC 201 129R dan 130R) telah dimutasi ke pulau Jawa dan menjadi milik Dipo Induk Sidotopo, Surabaya. Dibandingkan CC 201 hidung miring lainnya, CC201 129R dan 130R yang telah memakai logo dan striping PT KAI terbaru lebih mirip dengan CC 203, bahkan hampir sulit membedakannya kecuali dari bunyi klaksonnya.

Itulah jenis-jenis CC 201 dan akhir dari The Legend....
postingan selanjutnya tentang bus ya :D


02 Oktober 2015

hai

halo nama gue Terbit ini blog pertama gue
Blog ini memposkan seputar perkereta apian dan bus di Indonesia dan sedikit dari luar negeri
di blog ini akan banyak postingan tentang lokomotif, bus-bus terbaru di Indonesia, dll. Udah ada satu postingan yaitu The Legend Part 1 postingan itu adalah postingan tentang CC 201 part duanya nyusul ya....
CC 202,CC 203, dll. Akan segera nyusul serta postingan seputar bus juga nyusul ya...

The Legend Part 1


"The Legend" adalah julukan yang sangat cocok bagi lokomotif CC201 yang sudah lama beroperasi di nusantara terutama di pulau Jawa



CC 201 adalah salah satu lokomotif yang dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia. Saat ini, lokomotif jenis ini merupakan lokomotif paling senior daripada yang lainnya. CC 201 diproduksi olrh General Electric Transportation dengan jenis model U18C. Loko ini memiliki bobot 84 kg dan daya mesin 1950 hp. Lokomotif ini bergandar Co'Co'. Artinya lokomotif memiliki 2 bogie masing-masing 3 gandar atau 6 gandar penggerak dengan 6 motor traksi, sehingga lokomotif ini dapat dioperasikan pada lintas datar maupun pegunungan. Loko ini sama dengan lokomotif GE lainnya yang bisa memacu kecepatan hingga 120km/jam namun saat ini kecepatannya dibatasi hanya sebatas 90km/jam. CC 201 juga merupakan salah satu lokomotif GE Transportation yang paling sukses di Indonesia, mengingat ketersediaan suku cadang yang cukup dan mesin yang mirip dengan CC 203, CC 204, dan CC 206.(semua bermesin GE 7FDL-8). Posisi lokomotif diesel hidraulik (DH) pun juga banyak terganti oleh lokomotif ini.

Ini post pertama saya jadi saya agak bingung untuk menulis apa saja... part duanya segera menyusul