23 November 2015

Efisensi

Video barusan adalah video pembuka dari postingan yang cluenya telah kalian tonton di postingan sebelumnya. 

Efisiensi adalah perusahaan bus yang sudah lama beroperasi di provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Berawal dari bus pariwisata hingga kini berkembang menjadi bus AKAP, dengan trayek Jogja - Cilacap, Jogja - Purwokerto, dan Jogja - Purbalingga.

13 November 2015

CC 202

Masih sodaraan sama CC 201, ini dia CC 202












Didatangkan  pada masa PJKA sekitar tahun 1986 dan dibeli langsung dari Divisi Electro-Motive General MotorsAmerika Serikat Pada awal operasionalnya lokomotif ini menarik 50-60 gerbong Babaranjang namun dikurangi hingga 40 gerbong karena alasan mesin. Kemudian pada tahun 1990 dan 1995 diimpor lagi CC 202 berjumlah 18 buah. Kemudian dilanjutkan tahun 2001 sebanyak 4 buah. Lalu tahun 2002 sebanyak 2 buah dan terakhir tahun 2008 sebanyak 9 buah lokomotif dari EMD.

04 November 2015

Museum Kereta Api Ambarawa

kali ini mimin akan membahas tentang museum yang berada dekat dengan rumah nenek & mendiang kakek mimin nih, yaitu Museum Kereta Api Ambarawa








Museum ini didirikan pada 6 Oktober 1976 di Stasiun Ambarawa untuk melestarikan lokomotif uap yang kemudian berada pada masa pemanfaatan kembali ketika jalur rel 1.435 mm milik Perusahaan Negara Kereta Api ditutup. Ini merupakan museum terbuka yang terdapat pada kompleks stasiun.
Museum Kereta Api Ambarawa adalah sebuah stasiun kereta api yang sekarang sudah pensiun dan beralih fungsi menjadi sebuah museum di Ambarawa, Jawa Tengah yang memiliki kelengkapan kereta api yang pernah berjaya pada zamannya. Salah satu kereta api uap dengan lokomotif nomor B 2502 dan B 2503 buatan Maschinenfabriek Esslingen, serta B 5112 buatan Hannoversche Maschinenbau AG sampai sekarang masih dapat menjalankan aktivitas sebagai kereta api wisata. Kereta api uap bergerigi ini sangat unik dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India. Selain koleksi-koleksi unik tadi, masih dapat disaksikan berbagai macam jenis lokomotif uap dari seri B, C, D hingga jenis CC yang paling besar (CC 5029, Schweizerische Lokomotiv und Maschinenfabrik/Swiss Locomotive and Machine Works) di halaman museum.

Stasiun ini awalnya menjadi titik pertemuan antara lebar sepur 1.435 mm ke arah Kedungjati dengan 1.067 mm ke arah Yogyakarta melalui Magelang. Hal ini masih bisa terlihat bahwa kedua sisinya dibangun stasiun kereta api untuk mengakomodasi ukuran lebar sepur yang berbeda.

Museum ini melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono pp, Ambarawa-Tuntang pp dan lori wisata Ambarawa-Tuntang pp. Kereta wisata Ambarawa-Bedono pp atau lebih dikenal sebagai Ambarawa Railway Mountain Tour ini beroperasi dari museum ini menuju Stasiun Bedono yang jaraknya 35 km dan ditempuh 1 jam untuk sampai stasiun itu. Kereta ini melewati rel bergerigi yang hanya ada di sini dan di Sawahlunto. Panorama keindahan alam seperti lembah yang hijau antara Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu dapat disaksikan sepanjang perjalanan.
Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya. Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Di sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran, Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup pada 1980-an karena prasarana yang rusak.
Harga karcis kereta wisata adalah Rp50.000 per orang, sedangkan lori Rp10.000 per orang. Harga sewa kereta Rp3.000.000




Koleksi dari museum ini pun cukup banyak yaitu  21 lokomotif uap. Saat ini terdapat 3 lokomotif yang dapat dioperasikan. Koleksi yang lain dari museum adalah telepon antik, peralatan telegraf Morse, bel antik, dan beberapa perabotan antik.
Beberapa lokomotif uap adalah 2 unit kelas B 25 (Esslingen 0-4-2RT) yaitu B 2502 dan B 2503 (2 dari 3 unit lokomotif yang tersisa; lokomotif ketiga, B 2501 dimonumenkan di Monumen Palagan Ambarawa). Dahulu, terdapat loko uap kelas E 10 (Esslingen 0-10-0RT), bernomor E 1060 yang semula dikirimkan ke Sumatera Barat pada tahun 1960 untuk menarik kereta api batubara, tetapi kemudian dibawa ke Jawa, dan sebuah lokomotif konvensional 2-6-0T C 1218 yang dihidupkan kembali pada tahun 2006 setelah lama disimpan di Cepu, kemudian direlokasi ke Ambarawa tahun 2002. Namun, lokomotif E 1060 dipulangkan kembali ke Sawahlunto sedangkan lokomotif C1218 dibawa ke Surakarta dijadikan kereta wisata Jaladara. Baru-baru ini museum ini dapat lokomotif diesel hidrolik D 300 23 yang berasal dari dipo lokomotif Cepu yang dipindah ke dipo lokomotif Ambarawa pada 6 Oktober 2010. Lokomotif uap B 5112 yang buatan pabrik Hanomag, telah berhasil dihidupkan kembali setelah 30 tahun mati. Museum Ambarawa juga mempunyai beberapa koleksi baru seperti kereta kayu CR dari Madura, kereta kayu dari Kebonpolo, Magelang, NR kayu dari Balai Yasa Yogyakarta, gerbong GR dari Balai Yasa Manggarai, dan lain-lain.


Lori wisata di Museum Kereta Api Ambarawa
Kereta Api wisata Ambarawa-Bedono


Kereta Api wisata Ambarawa-Tuntang

02 November 2015

K R L

Kali ini akan dibahas seputar krl atau biasa dibilang commuter line.

Pertama dioperasikan dengan jurusan Tanjoeng Priok - Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) dengan operator Staats Spoorwagen.Dan KRL pertama diresmikan pada tahun 1925, sejak itu rute-rutenya pun bertambah di lingkar Jakarta hingga Bogor dan Bekasi. Kereta yang digunakan adalah jenis lokomotif listrik seri 3000 buatan Swiss Locomotive & Machine Works  Brown Baverie Cie ( SLM-BBC ), lokomotif listrik seri 3100 buatan Allgemaine Electricitat Geselischaft ( AEG ), lokomotif listrik seri 3200 buatan pabrik Werkspoor Belanda serta kereta listrik buatan pabrik Westinghouse dan kereta listrik buatan pabrik General Electric. Jalur kereta listrik tersebut terus digunakan dan ditambah daerah operasionalnya sejak kemerdekaan Indonesia, pengoperasian kereta api dan kereta rel listrik di Indonesia diambil alih oleh Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia sekarang PT Kereta Api Indonesia. lokomotif yang telah digunakan sejak zaman Belanda akhirnya digantikan oleh rangkaian kereta rel listrik buatan Jepang pada tahun 1976. Setelah itu, dari tahun 2000 Indonesia rutin mendapatkan hibah rangkaian maupun pembelian kereta listrik dari Jepang, yang kemudian digunakan untuk menambah armada kereta listrik Jakarta.

PT KAI Commuter Jabodetabek dibentuk pada tahun 2008 untuk fokus pada pengoperasian jalur kereta listrik di wilayah Daop 1 Jabotabek. T KCJ memulai proyek modernisasi angkutan KRL pada tahun 2011, dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi 5 rute utama, penghapusan KRL ekspress, penerapan gerbong khusus wanita, dan mengubah nama KRL ekonomi-AC menjadi Kereta Commuter.Pada Juli 2013, PT KCJ mulai menerapkan sistem tiket elektronik COMMET (Commuter Electronic Ticketing) dan perubahan sistem tarif kereta.

Dibawah ini adalah foto - foto KRL yang masih aktif maupun yang sudah dipensiunkan